A TransformationSebuah transformasi
In everyday life, I’m an ordinary man – another part of the faceless crowd that flows along the streets, with my own bugs, fears, problems and bad habits... Yet, once I pick up a camera, I get transformed in a way I myself find hard to grasp and explain. In fact, the photo shoot turns me into a totally different person.
All thoughts, emotions, feelings and other resources are aimed at creating a perfect shot, releasing in me a real perfectionist. Routine issues and extraneous thoughts cease to exist for me. I get so much involved in filming that I don’t see anything around... It’s just photography that’s here and now. I seem to look at the filmed object through a camera lens and notice the smallest details... At such moments, I think that time stands still...
I often feel empty after the photo shoot – as if I gave my whole self to this process. My physical condition can be compared to a gym session – totally exhausted. I call this feeling “a pleasant fatigue”. It’s like a small payment for the beauty I create in this condition.
The final shot, and the camera is off... Everything becomes the same...
Dalam kehidupan sehari-hari, saya adalah manusia biasa – bagian lain dari kerumunan tak berwajah yang mengalir di sepanjang jalan, dengan serangga, ketakutan, masalah, dan kebiasaan buruk saya sendiri... Namun, begitu saya mengambil kamera, saya berubah menjadi cara yang saya sendiri sulit pahami dan jelaskan. Faktanya, pemotretan tersebut mengubah saya menjadi orang yang benar-benar berbeda.
Semua pikiran, emosi, perasaan, dan sumber daya lainnya ditujukan untuk menciptakan bidikan yang sempurna, melepaskan dalam diri saya seorang perfeksionis sejati. Masalah-masalah rutin dan pikiran-pikiran asing tidak ada lagi bagi saya. Saya begitu terlibat dalam pembuatan film sehingga saya tidak melihat apa pun di sekitar... Hanya fotografi yang ada di sini dan saat ini. Sepertinya saya melihat objek yang difilmkan melalui lensa kamera dan memperhatikan detail terkecil... Pada saat seperti itu, saya berpikir waktu berhenti...
Saya sering merasa hampa setelah pemotretan – seolah-olah saya memberikan seluruh diri saya untuk proses ini. Kondisi fisik saya dapat dibandingkan dengan sesi gym – kelelahan total. Saya menyebut perasaan ini “kelelahan yang menyenangkan”. Ini seperti bayaran kecil atas keindahan yang saya ciptakan dalam kondisi ini.
Bidikan terakhir, dan kamera mati... Semuanya menjadi sama...
Seniman
Informasi
Semua hak untuk keseluruhan dan/atau sebagian: konten grafis (foto, video, ilustrasi), plot/cerita, materi teks tunggal, file audio/konten audio, kode program terkait, yang digunakan dan/atau sedang digunakan dalam aplikasi seluler "NYMF" dan/atau semua perubahan asli, penambahan, modifikasi serta layanan https://dubnitskiy.com, https://nymf.com adalah hasil dari kreativitas individu dan milik D.I. Dubnitskiy (dengan nama pena David Dubnitskiy).
Pemberitahuan Hak Cipta.